Senin, 11 Januari 2021

Jenis Balancing Machine

Tiap mesin nyatanya mempunyai sebagian part ataupun komponen yang berperan buat menggerakan mesin tersebut, komponen tersebut terletak dalam suatu mesin sehingga komponen

ataupun part tersebut jadi bagian yang lumayan berarti dalam pergerakan sesuatu mesin, sebagian dari komponen tersebut ialah suatu komponen putar yang menolong dalam pergerakan mesin maupun bagian komponen dari mesin itu sendiri, sebab bagain tersebut lumayan berarti dalam pembuatan part mesin bukanlah dicoba sembarangan wajib dicoba quality control dalam part ataupun komponen putar yang terbuat, quality control tersebut dicoba dengan suatu mesin spesial yang bernama mesin balancing, suatu mesin yang dirancang spesial buat melaksanakan analisa terhadap komponen tersebut sehingga bisa jadi pemecahan dalam quality control yang bermutu.

Balancing machine sendiri merupakan suatu mesin pengujian yang umumnya digunakan buat melaksanakan analisa terhadap berat dari massa pada komponen tersebut melaksanakan perputaran, berat yang tidak cocok pada komponen tersebut nantinya hendak memunculkan getaran yang hendak dianalisa oleh mesin balancing, mesin pengujian tersebut mempunyai 2 jenis ialah statis serta dynamic.

  • Statis

Balancing pada mesin statis umumnya mengacu pada keahlian object diam terhadap penyeimbang, perihal tersebut bisa terjalin apabila object terletak dipusat grafitasi pada sumbu rotasi.

  • Dynamic

Balancing pada mesin dinamis ialah mesin yang sanggup menganalisa sesuatu barang buat menyeimbangkan putaran pada dikala object bergerak ataupun berpindah posisi.

Sebagian komponen mesin yang bisa diuji memakai balancing machine antara lain:

Wheel

Pulley

Fan impeller

Flywheel

Brake disc


Sumber

Rabu, 06 Januari 2021

Pengujian Uji Tekan Menggunakan Compression Testing Machine

Sample beton ialah suatu sample dari suatu bangunan, sample tersebut terbuat bersumber pada material yang sama pada bangunan yang lagi dibentuk sehingga sample tersebut mempunyai ciri serta energi kokoh yang sama pada bangunan, sebab mempunyai ciri serta energi kokoh yang sama dengan bangunan nantinya sample tersebut hendak jadi penganti buat melaksanakan pengujian uji tekan ataupun compression test, buat bisa melaksanakan pengujian tersebut dibutuhkan suatu mesin pengujian spesial buat melaksanakan pengujian compression test ialah compression testing machine, suatu mesin pengujian yang didesign spesial buat melaksanakan pengujian uji tekan sampai informasi menimpa energi kokoh dari tekan suatu material bangunan bisa dikenal.

Pengujian compression testing/ uji tekan ialah suatu pengujian dengan tata cara membagikan suatu style tekan pada pemberian style tersebut dicoba sampai menggapai batasan dari optimal object bisa menahan beban,

Pengujian compression testing/ uji tekan ialah salah satu dari pengujian yang umumnya dicoba buat mengenali energi kokoh tekan pada suatu material, pengujian ini dilaksanakan sampai sample yang digunakan hadapi kehancuran ataupun sampai menggapai batasan yang sudah didetetapkan kemudian perhitungan ataupun nalisa hendak dicoba pada dikala pengujian berlangsug ataupun pada dikala sample yang digunakan hadapi kehancuran secara lama- lama, dalam pengujian memakai perlengkapan uji compression testing machine ini menciptakan sebagian hasil pengujian antara lain:

- Beban maksimal

- Kondisi stress material

Bersumber pada informasi yang bisa diperoleh, pengujian uji tekan memakai compression testing machine bisa jadi pemecahan dalam memastikan mutu struktur bangunan memakai uji tekan, sebagian keunggulan dari pengujian uji tekan antara lain:

- Pengujian uji tekan bisa menganalisa kepadatan serta ketebalan pada suatu material yang digunakan sehingga sample pengujian bisa dianalisa secara perinci.

- Hasil dari pengujian bisa digunakan bagaikan acuan dalam memastikan mutu material yang digunakan.

Buat melaksanakan pengujian uji tekan ataupun compression test pastinya membutuhkan suatu mesin pengujian yang bisa melaksanakan pengujian uji tekan dengan keahlian analisa yang baik, sebab itu testing Indonesia menjual suatu mesin pengujian compression testing machine dengan harga terjangkau serta bermutu, buat melaksanakan pemesanan maupun bertanya menimpa mesin pengujian compression test tersebut bisa menghubungi kami lewat no yang tertera pada bagian dasar.

SUMBER

Senin, 04 Januari 2021

Solusi pengujian Permukaan



Masyarakat pastinya sudah tidak asing dengan kasar atau halusnya permukaan pada sebuah dinding ataupun lantai, dinding ataupun lantai, sifat kekasaran atau halusnya permukaan sebuah material tersebut biasanya diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya proses pembuatan iu sendiri, dalam melakukan pencampuran bahan seorang  pelaku industry tersebut harus benar-benar memahami mengenai sifat dan karakter dari bahan yang akan dicampurkan sehingga mendapatkan sifat dan karakteristik yang diinginkan, walaupun pencampuran dan pembentukan suatu material dilakukan dengan baik tidaknya menutup kemungkinan terjadinya perbedaan tingkat dari kekeasaran pada permukaan, untuk mengetahui tingkat dari kekasaran permukaan tentunya dapat dilakukan dengan mudah seperti hanya cukup disentuh selain itu dilakukan analisa menggunakan sebuah alat uji roughness tester untuk dapat mengetahui tingkat kekasaran berdasarkan data-data pengujian, data tersebut biasanya nantinya akan digunakan sebagai pencocokan pada perencanaan pembangunan dan penghalusan pada permukaan yang akan dilakukan.

Penghalusan yang dilakukan pada sebuah material merupakan proses akhir namun tidak semua material diperlukan penghalusan pada permukaan, sebab terdapat beberapa kondisi pada suatu ruangan atau pun material harus tetap memiliki permukaan kasar sehingga analisa yang menggunakan roughness tester perlu dilakukan, mengapa harus menggunakan rougness tester? Alasan diperlukannya tentunya untuk menganalisa tingkat kekasaran yang ada pada permukaan, alat uji tersebut melakukan analisa menggunakan sebuah sensor yang terdapat pada alat uji sehingga memungkinkan pengujian dilakukan dengan detail, hasil pengujian tersebut nantinya dapat diketahui melalui layar display yang ada pada alat uji.

Keunggulan pengujian menggunakan alat uji

Penggunaan alat uji tentunya dapat melakukan pengujian lebih mendetail dibandingkan dengan cara disentuh, pengujian tersebut juga nantinya akan menghasilkan data yang telah terukur secara valid sehingga dapat dibaca, namun terdapat keunggulan lainya diantaranya:

  • Pengujian dapat dilakukan dengan cepatensor dari alat uji 
  • Dapat melakukan analisa dengan jarak pengujian yang luas

 

SUMBER

 

Rabu, 30 Desember 2020

keunggulan pengujian menggunakan roughness tester

 Material pastinya mempunyai suatu ciri pada permukaan, ciri pada tiap permukaan material pastinya berbeda satu dengan yang yang lain terdapat yang mempunyai material dengan permukaan halus ataupun material dengan permukaan yang agresif, ciri dari permukaan sesuatu material tersebut bergantung dari metode serta bahan yang digunakan buat membuat material tersebut sehingga bukannya tidak bisa jadi apabila ciri dari material bisa berbeda- beda, dalam sebagian keadaan tertentu tingkatan kekerasan sesuatu material diperlukan sehingga dalam pembangunan wajib sangat menguasai bahan material yang hendak digunakan buat suatu pembangunan, secara universal memanglah energi keras ataupun halusnya permukaan material bisa dialami dengan lumayan dijamah tetapi buat mengenali secara perinci menimpa komposisi serta ciri secara lebih mendetail umumnya dicoba pengujian terhadap material memakai roughness tester.

Buat sebagaian orang nyatanya telah tidak asing dengan roughness tester, roughness tester ialah suatu perlengkapan uji portable yang gampang digunakan serta dibawa buat melaksanakan pengujian sehingga bisa jadi pemecahan dalam melaksanakan pengujian kekerasan permukaan, makna dari roughness tester sendiri ialah kekerasan tetapi yang diperuntukan dalam makna tersebut ialah pengujian suatu kekerasan pada permukaan material, material tersebut antara lain meliputi beton, lantai, besi dll, tidak hanya itu pengujian memakai perlengkapan uji tersebut telah terbukti serta cocok dengan standart duni ialah ISO, DIN, ANSI dan JIS sehingga hasil dari informasi pengujian yang dicoba bisa dikatakan valid.

Informasi hasil analisa yang dicoba oleh perlengkapan uji tersebut nantinya hendak timbul pada layar display perlengkapan uji, tetapi informasi tersebut membutuhkan pengolahan kembali saat sebelum jadi informasi yang bisa dibaca oleh universal. Dalam pengolahan informasi yang dicoba buat menciptakan informasi yang gampang dibaca pula tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga membuat pengujian memakai perlengkapan uji roughness tester jadi pemecahan dalam melaksanakan pengujian penentuan kekerasan pada permukaan material, tidak hanya itu pengujian roughness tester pula memiki kelebihan antara lain:

  1. pengoprasian perlengkapan uji serta proses informasi yang dicoba perlengkapan uji bisa digunakan dengan gampang serta kilat.
  2. jangkauan perlengkapan uji dalam melaksanakan pengujian lumayan luas dengan multi parameter 

Jumat, 28 Agustus 2020

pengujian dengan loading test

pembangunan pendukung infrastruktur semacam jembatan tampaknya sering dicoba dan guna dari pembangunan itu sendiri yakni penghubung 2 jalan maupun jalur buat memesatkan ekspedisi masyarakat sampai ketujuan, namun apakah masayarakat yang mengenakan jembatan ataupun infrastruktur lain mengidentifikasi jika jembatan penghubung 2 bagian jalan memerlukan pengujian yang dicoba buat dapat digunakan, nyatanya masing- masing bangunan ataupun jembatan memerlukan pengujian buat tujuan keamanan dan kenyamanan dalam mengenakan bangunan tersebut, pengujian yang dicoba pada bangunan hendak mempengaruhi struktur bangunan sehingga dapat dianalisa, salah satu dari pengujian tersebut ialah pengujian loading test yang hendak membebani bangunan sehingga struktur bangunan dapat merespon dan menahan beban tersebut.

Pengujian loading test yakni sesuatu pengujian beban yang dicoba pada banguna sehingga struktur bangunan dapat merespon, buat dapat mengidentifikasi struktur merespon pada berat yang diterimanya diperlukan nya sesuatu sensor- sensor istimewa yang diletakan pada jembatan ataupun bangunan pengujian yang terintegrasi dengan computer pengujian, tidak cuma itu pengujian loading test harus bersumber pada hokum yang berlaku pada syarat mentri pekerjaan umum dan perumahan rakyat No. 41 Thn 2015, tidak cuma pengujian dicoba sehabis pembangunan jembatan berakhir dibuat pengujian harus dilanjutkan pada 5 tahun selanjutnya buat melindungi kestabilan dari tenaga kuat struktur bangunan/ jembatan.

Pada disaat pengujian loading test pengujian dicoba dengan menepatkan beban berat dengan kapasitas tertentu yang telah disesuaikan dalam tahap perencanaan, tidak cuma itu pengujian load test pula dapat dicoba dengan 2 tata metode yakni:

Static loading test

Pengujian dalam tata metode ini mengenakan beban diam dan tidak bergerak, dalam sebagian pengujian biasanya pengujian jembatan yang mengenakan tata metode static loading test mengenakan sebagian truck dengan berat 40ton yang sejajar pada jembatan.

Dynamic loading test

Pengujian dalam tata metode ini yakni object yang bergerak, beban yang digunakan dalam pengujian ini masih mengenakan beban yang sama truck namun terdapat perbandingan dalam pengujian nya, yakni truck hendak bergerak dan melewati balok kayu yang sudah disediakan, sehingga terjalin benturan yang mempengaruhi kinerja struktur bangunan.

BACA JUGA: https://testindo.co.id/jasa-ultrasonic-pulse-velocity-test-upvt-pundit-test/

Hasila analisa pengujian tersebut nantinya hendak jadi acuan buat kelayakan jembatan dapat digunakan maupun tidanya buat masyarakat umum, dan apabila dalam pengujian terjalin kehancuran pengujian hendak langsung dihentikan dan dicoba pengecekan kembali pada jembatan, buat melakukan pengujian loading test tersebut tidak dapat dicoba dengan sembarangan, diperlukan nya alat- perlengkapan istimewa dan pengetahuan mengenai alat- perlengkapan yang hendak di oprasikan sejauh pengujian, Karenanya PT Testindo bagaikan industri yang begerak dalam bidang pengujian dapat jadi pemecahan buat pengujiaan loading test, sehingga hasil yang nanti dapat jadi pertimbangan buat pengelolah bangunan buat menetapkan kelayakan pada jembatan.


Senin, 20 April 2020

Proses dalam PDA Test



Pile Driving Analyzer ataupun biasa kita kenal dengan istilah PDA Test tercantum salah satu tipe pengujian pondasi dengan membagikan impact/ tumbukan kepada pondasi dengan Hammer dimana pondasi tersebut telah di pasang sensor Transducer( Velocity) serta Accelerometer( Force)

Penerapan PDA Test Mengacu pada ASTM- D4945( Standard Test Method for High- Strain Dynamic Testing of Deep Foundations):

Pengujian PDA test sendiri bisa di jalani pada Tiang Pancang Beton( Cast in place serta Precast Pile), Tiang pancang kayu, Tiang pancang Struktur baja. Jumlah pondasi tiang yang diuji dengan PDA Test pada biasanya sebanyak 1% dari jumlah titik pondasi tiangdalam satu proyek Berat/ massa hammer sempurna buat pengujian PDA Test adalah1%- 2% dari kapasitas energi dukung pondasi tiang yang disyaratkan buat dicapai. Analisa informasi PDA dicoba dengan prosedur Case Method, yang meliputi pengukuran informasi kecepatan( velocity) serta style( force) sepanjang penerapan pengujian( re- strike) serta perhitungan variabel dinamik secara real time buat memperoleh cerminan tentang energi dukung pondasi tiang tunggal.

Tujuan PDA Test

Tujuan PDA Test merupakan:
Menegetahui nilai energi dukung pondasi tiang tunggal
integritas ataupun keutuhan tiang serta joint( sambungan pada tiang pancang)
efisiensi dari transfer tenaga hammer ke tiang pancang
dsb

  • Pile Driving Analyzer/ PDA Test
  • Perlengkapan/ Instrument PDA Test
  • Pc PDA
  • Sensor Transducer( 4unit)
  • Sensor Accelerometer( 4unit)
  • Kabel Extension Sensor( 2unit)
  • Main Cable( 2unit)
  • Wireless Connector
  • Pelindung Sensor( 4 unit)


Perlengkapan pendukung( Bor, Grinda( mata grinda penghalus, potong beton serta potong baja), Baut serta mur( 1/ 4x200mm), Dyna set( 1/ 4x8mmx25mm), Palu, Kabel Power, Genset, Mal sensor beton, Mal sensor baja, Mata bor beton( 8mm) kepala Bor Baja, mata bor besi 3mm serta 5mm, Hand tab, mata tab( 1/ 4x20mm)
Pemasangan Sensor
Yang dicermati pada waktu pemasangan instrumen strain transducer serta accelerometer( minimun tiap- tiap 2 buah) merupakan posisi pemasangan wajib sedemikian rupa sehingga pengaruh lentur( kelentingan) tiang bisa diminimalkan. Sensor di pasang dengan hitungan 1, 5 X Diameter dari kepala Tiang, ataupun di sesuaikan dengan keadaan tiang di lapangan. Buat Tiang Dengan diameter< 1000mm memakai 2 Accelerometer serta 2 Transducer serta 1 Main Cable, sebaliknya buat tiang1000mm memakai 4 Accelerometer serta 4Transducer serta 2 Main CableInformasi Riwayat Tiang( Pilling Record)
Saat sebelum penerapan pengujian, informasi berikut ini wajib diberikan kepada penguji PDA, serta jadi tanggung jawab Kontraktor yang melakukan pemancangan buat membagikan informasi yang benar:
no tiang yang hendak di uji bertepatan pada pemancangan( buat Tiang pancang)Bertepatan pada Pengecoran( Buat Tiang Bor Pile, wash Boring) wujud serta ukuran penampang tiang panjang total tiang panjang tertanam pondasi tiang informasi sambungan tiang( Joint Buat pengelasan sambungan tiang pancang) informasi hammer yang digunakan buat melakukan pengujian PDA( Diesel Hammer, Juntan, Drop hammer dll)
Spesifikasi Tiang yang mau uji PDA Test Buat melaksanakan uji PDA test tiang wajib memeiliki spesifikasi diantara nya:
             Umur beton minimun 21 Hari sehabis pengecoran
             Umur tiang 5 hari sehabis pemancangan
             Kepala tiang wajib rata serta tidak terdapat besi tulangan yang terlihat
             Harus di jalani penggalian bila tiang tertanam( penggalian di sesuaikan dengan keadaan aktual di lapangan)

Prosedur pekerjaan PDA Test( Persiapan Pemasangan Sensor)
Melaksanakan survey tiang yang hendak di uji Memastikan Posisi pemasangan sensor idealnya 1. 5x diameter dari kepala tiang ataupun di sesuaikan dengan keadaan tiang di lapangan, bila memakai 2 Strain Transducer serta 2 Accelerometer hingga wajib di siapakan 2 posisi pemasangan sensor yang silih berhadapan serta, bila memakai 4 Strain Transducer serta 4 Accelerometer hingga wajib di siapakan 4 posisi pemasangan sensor yang silih berhadapan Meratakan tempat buat memasang sensor dengan menggunakan perlengkapan grinda tangan dengan luas 10cm X 10cm ( tiang Cast In Place), jumlah meratakan tempat di sesuaikan dengan pemakaian sensor Membuat Mal( ciri) pada bagian tiang yang hendak di lubangi dengan mal yang sudah di sesuaikan lubang nya dengan lubang pada sensor Melubangi tiang dengan perlengkapan bor tangan buat membuat dudukan sensor, Lubang di sesuaikan dengan sensor yang di gunakan, jumlah lubang di sesuaikan dengan pemakaian sensor bila memakai 2 Strain Transducer serta 2 Accelerometer hingga wajib di siapakan 6 lubang serta, bila memakai 4 Strain Transducer serta 4 Accelerometer hingga wajib di siapakan 12 Lubang
Sehabis lubang berakhir di buat, langkah berikutnya merupakan memasukkan dyna set dengan dimensi¼” x8mmx25mm, krmudian masukkan paku dyna set ke dalam lubang dyna set serta bagikan pukulan supaya bagian dynaset mengikat pada struktur beton Tempelkan sensor Transducer serta Accelrometer cocok dengan posisi lubang setelah itu masukkan baut yang telah terpasang dengan mur( baut dimensi¼” x200mm) ke tubuh sensor serta lubang dyna set, setelah itu kencangan dengan kunci pas Yakinkan seluruh sensor terpasang dengan benar serta kencang, Karna kekncangan pemasangan sensor sangat mempengaruhi pada informasi yang hendak di monitor Pasang pelindung sensor Sambungkan sensor ke main cable yang sudah terhubung ke pc PDAProsedur pekerjaan PDA Test( Input data) Sehabis sensor terpasang pada tiang, setelah itu Input informasi– informasi tiang ke dalam pc PDA cocok dengan Piling Record tiang tersebut
Informasi yang di input antara lain:
             Struktur tiang: Concrete( beton), Steel( Baja), Timber( Kayu)
             Dimensi tiang: Type tiang( Bored Pile, Spun Pile, Square Pile, Triangle Pile dll), Diameter Tiang, Panjang Tiang Total, Panjang tiang tertanam, Posisi pemasangan sensor
             Menginput Serial Number Sensor sensor yang di pakai buat Transducer dengan simbol F serta Accelerometer dengan simbol A
             F1 serta F2 berpasangan dengan A1 serta A2, buat type Pc PDA PAX
             A1 serta A2 huntuk sensor
Accelerometer dengan type PE( Piezoelectric) buat A3 serta A4 buat Accelerometer dengan type PR( Piezoeresitive) Buat pc PDA terkini dengan type 8G memakai smart sensor, sensor secara otomatis hendak terinput cocok dengan serial number serta nilai kalibrasi terkini nya Kemudiaan input informasi hammer, Dalam pc sendiri terdapat type opsi hammer untyuk tipe diesel hammer semacam Juntan, cobelco, JWDD dll, buat type customhammer wajib menginput nama hammer tipe serta berat hammer( buat Drop hammer maupun Hammer Manual) Sehabis berakhir melaksanakan input informasi tiang serta sensor, pc akanmengkalibrasi ulang serta mengecek kalau sensor sudah terkalibrasi serta informasi siap di monitor.
Prosedur pekerjaan PDA Test( Pengambilan informasi)
Sehabis seluruh siap instruksikan oprator crane buat melaksanakan tumbukkan pada tiang di mulai dengan besar jatuh sangat rendah( 50cm) dsan bertahap hingga besar jatuh maksimal Buat pemakaian Hammer diesel jumlah tumbukkan di cocok kan dengan permintaan energi dukung yang mau di capai, bila sehabis sebagian tumbukkan energi dukung yang di mau sudah tercapai hingga Tumbukkan bisa di hentikkan,Buat Pemakaian drop hammer/ hammer manual besar jatuh di mulai dari 50cm setelah itu 100cm serta hingga tingkatan optimal dari besar jatuh hammer yang bisa di lakukan
Bila pada dikala pengambilan informasi terjalin retak/ kehancuran pada tiang lagi kan energi dukung yang di mau belum tercapai, hingga pengujian wajib di hentikkan, PT Testindo bagaikan industri monitoring serta control system di Indonesia sediakan jasa PDA Test yang didukung dengan tenaga pakar, handal, serta berpengalaman. Bila kamu mau data lebih lanjut ataupun pemesanan terpaut jasa ini silakan mendatangi staff kami melalui no Telepon:( 021) 29563045, Whatsapp: 082114607782/ 082258706420, Email: sales@testindo. com


Senin, 06 Juli 2015

Hal Yang Harus Anda Perhatikan Saat Memilih SCADA MTU


Beberapa hari yang lalu, PT Testindo telah membahas “Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Anda Memilih SCADA RTU“ . Nahh untuk kali ini PT Testindo akan membahas mengenai “Hal Yang Harus Anda Perhatikan Saat Memilih SCADA MTU“

Sebenarnya SCADA RTU dan SCADA MTU itu masih sama sama sebagai komponen  pada SCADA, namun keduanya ini memiliki fungsi yang berbeda, SCADA RTU memiliki fungsi sebagai pengumpulan data lokal yang didapatkannya dari sensor, sedangkan SCADA MTU berfungsi sebagai HMI (Human Machine Interface) untuk para penggunanya.

MTU (Master Terminal Unit / Unit Master SCADA ) MTU ini merupakan komputer yang digunakan sebagai pengolahan pusat / center dari seluruh sistem SCADA. MTU ini menyediakan fasilitas HMI (Human Machine Interface) untuk para pengguna dan akan secara otomatis mengatur sistem sesuai dengan data masukan – masukan oleh sensor yang diterima.

SCADA master unit atau MTU harus mampu menampilkan berbagai macam sebuah informasi yang dalam bentuk familiar bagi para pengguna MTU atau operatornya. Berikut ini adalah hal hal yang anda perlu perhatikan saat anda ingin memilih SCADA MTU :
  1. Fleksibel, tanggapan terhadap sensor dapat di program. Carilah sistem yang dibekali dengan perangkat yang mudah untuk memprogram alarm (laporan kejadian yang kompleks antara sensor input dan penanggalan / jam.
     
  2. Bekerja 24 jam selama seminggu, peringatan bisa melalui SMS dan notification pada email secara otomatis. Tidak perlu anda mempekerjakan orang lain untuk mengamati papan pemantauan selama 24 jam sehari. Jika peralatan tersebut ikut campur dengan tangan manusia, maka secara otomatis alat tersebut akan mengirimkan pemberitahuan melalui SMS atau email kepada pihak yang bersangkutan.
     
  3. Tampilan informasi yang secara detail. Siapa sihh yang tidak ingin sebuah sistem yang bisa menampilkan berbagai macam bahasa harian anda (Inggris, Indonesia, dll) dengan jelas dan sederhana, dan penjelasan yang lengkap terhadap suatu aktivitas yang sedang terjadi dan bagaimana untuk menangani atau menanggapinya.
     
  4. Menapis alarm yang sekiranya tidak perlu. Alarm alarm yang terlalu mengganggu para staff akan membuat para staff tersebut menjadi tidak pekka lagi terhadap laporan alarm, pada akhirnya mereka akan beranggapan bahwa semua alarm termasuk alarm yang kritis (yang benar benar perlu diperhatikan). Gunakan SCADA yang dapat menapis alarm alarm yang mengganggu dan dapat memilih alarm alarm mana yang kritis.
     
  5. Berkemampuan pengembangan untuk kedepannya. Suatu sistem SCADA merupakan investasi jangka yang panjang (hingga 15 tahun lamanya). Sehingga anda harus
    memperhatikan kemampuan sistem SCADA untuk jangka yang panjang.
     
  6. Pencadangan yang beragam. Sistem SCADA yang baik akan mendukung berbagai macam pecandang master, di beberapa lokasi. Jika MTU gagal, maka master kedua dalam jaringan akan mengambil alih secara otomatis, tanpa adanya pemantauan dan pengontrolan.
     
  7. Men-support berbagai macam tipe protocol dan peralatannya. Zaman dahulu SCADA hanyalah alat untuk protocol protocol tertentu yang tetutup. Vendor tunggal merupakan bukan solusi ide yang bagus, sering kali vendor tidak menyediakan dukungan untuk produk mereka. Dukungan tehadap macam macam protokol yang terbuka akan mengamankan sistem SCADA anda dari keusangan.


PT Testindo merupakan perusahaan indonesia yang bererak dibidang Control dan Monitoring System, pengukuran dan pengujian. Saat ini Testindo didukung oleh lebih dari 100 karyawan enginering dan teknisi dari beberapa ilmu pengukuran dan dan monitoring dari unuversitas dalam dan universitas luar negeri.

PT Testindo melayani Client dari perusahaan yang bergerk dibidang industrial, kelistrikan, minyak dan gas, pertambangan, keamanan, bidang sipil dan lain lain yang terkait peningkatan Quality Assurance, Health and Safety (HSE), reliability and productivity, serta Research & Development.



sumber : http://www.testindo.com/article/226/hal-yang-harus-anda-perhatikan-saat-memilih-scada-mtu