Rabu, 30 Desember 2020

keunggulan pengujian menggunakan roughness tester

 Material pastinya mempunyai suatu ciri pada permukaan, ciri pada tiap permukaan material pastinya berbeda satu dengan yang yang lain terdapat yang mempunyai material dengan permukaan halus ataupun material dengan permukaan yang agresif, ciri dari permukaan sesuatu material tersebut bergantung dari metode serta bahan yang digunakan buat membuat material tersebut sehingga bukannya tidak bisa jadi apabila ciri dari material bisa berbeda- beda, dalam sebagian keadaan tertentu tingkatan kekerasan sesuatu material diperlukan sehingga dalam pembangunan wajib sangat menguasai bahan material yang hendak digunakan buat suatu pembangunan, secara universal memanglah energi keras ataupun halusnya permukaan material bisa dialami dengan lumayan dijamah tetapi buat mengenali secara perinci menimpa komposisi serta ciri secara lebih mendetail umumnya dicoba pengujian terhadap material memakai roughness tester.

Buat sebagaian orang nyatanya telah tidak asing dengan roughness tester, roughness tester ialah suatu perlengkapan uji portable yang gampang digunakan serta dibawa buat melaksanakan pengujian sehingga bisa jadi pemecahan dalam melaksanakan pengujian kekerasan permukaan, makna dari roughness tester sendiri ialah kekerasan tetapi yang diperuntukan dalam makna tersebut ialah pengujian suatu kekerasan pada permukaan material, material tersebut antara lain meliputi beton, lantai, besi dll, tidak hanya itu pengujian memakai perlengkapan uji tersebut telah terbukti serta cocok dengan standart duni ialah ISO, DIN, ANSI dan JIS sehingga hasil dari informasi pengujian yang dicoba bisa dikatakan valid.

Informasi hasil analisa yang dicoba oleh perlengkapan uji tersebut nantinya hendak timbul pada layar display perlengkapan uji, tetapi informasi tersebut membutuhkan pengolahan kembali saat sebelum jadi informasi yang bisa dibaca oleh universal. Dalam pengolahan informasi yang dicoba buat menciptakan informasi yang gampang dibaca pula tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga membuat pengujian memakai perlengkapan uji roughness tester jadi pemecahan dalam melaksanakan pengujian penentuan kekerasan pada permukaan material, tidak hanya itu pengujian roughness tester pula memiki kelebihan antara lain:

  1. pengoprasian perlengkapan uji serta proses informasi yang dicoba perlengkapan uji bisa digunakan dengan gampang serta kilat.
  2. jangkauan perlengkapan uji dalam melaksanakan pengujian lumayan luas dengan multi parameter 

Jumat, 28 Agustus 2020

pengujian dengan loading test

pembangunan pendukung infrastruktur semacam jembatan tampaknya sering dicoba dan guna dari pembangunan itu sendiri yakni penghubung 2 jalan maupun jalur buat memesatkan ekspedisi masyarakat sampai ketujuan, namun apakah masayarakat yang mengenakan jembatan ataupun infrastruktur lain mengidentifikasi jika jembatan penghubung 2 bagian jalan memerlukan pengujian yang dicoba buat dapat digunakan, nyatanya masing- masing bangunan ataupun jembatan memerlukan pengujian buat tujuan keamanan dan kenyamanan dalam mengenakan bangunan tersebut, pengujian yang dicoba pada bangunan hendak mempengaruhi struktur bangunan sehingga dapat dianalisa, salah satu dari pengujian tersebut ialah pengujian loading test yang hendak membebani bangunan sehingga struktur bangunan dapat merespon dan menahan beban tersebut.

Pengujian loading test yakni sesuatu pengujian beban yang dicoba pada banguna sehingga struktur bangunan dapat merespon, buat dapat mengidentifikasi struktur merespon pada berat yang diterimanya diperlukan nya sesuatu sensor- sensor istimewa yang diletakan pada jembatan ataupun bangunan pengujian yang terintegrasi dengan computer pengujian, tidak cuma itu pengujian loading test harus bersumber pada hokum yang berlaku pada syarat mentri pekerjaan umum dan perumahan rakyat No. 41 Thn 2015, tidak cuma pengujian dicoba sehabis pembangunan jembatan berakhir dibuat pengujian harus dilanjutkan pada 5 tahun selanjutnya buat melindungi kestabilan dari tenaga kuat struktur bangunan/ jembatan.

Pada disaat pengujian loading test pengujian dicoba dengan menepatkan beban berat dengan kapasitas tertentu yang telah disesuaikan dalam tahap perencanaan, tidak cuma itu pengujian load test pula dapat dicoba dengan 2 tata metode yakni:

Static loading test

Pengujian dalam tata metode ini mengenakan beban diam dan tidak bergerak, dalam sebagian pengujian biasanya pengujian jembatan yang mengenakan tata metode static loading test mengenakan sebagian truck dengan berat 40ton yang sejajar pada jembatan.

Dynamic loading test

Pengujian dalam tata metode ini yakni object yang bergerak, beban yang digunakan dalam pengujian ini masih mengenakan beban yang sama truck namun terdapat perbandingan dalam pengujian nya, yakni truck hendak bergerak dan melewati balok kayu yang sudah disediakan, sehingga terjalin benturan yang mempengaruhi kinerja struktur bangunan.

BACA JUGA: https://testindo.co.id/jasa-ultrasonic-pulse-velocity-test-upvt-pundit-test/

Hasila analisa pengujian tersebut nantinya hendak jadi acuan buat kelayakan jembatan dapat digunakan maupun tidanya buat masyarakat umum, dan apabila dalam pengujian terjalin kehancuran pengujian hendak langsung dihentikan dan dicoba pengecekan kembali pada jembatan, buat melakukan pengujian loading test tersebut tidak dapat dicoba dengan sembarangan, diperlukan nya alat- perlengkapan istimewa dan pengetahuan mengenai alat- perlengkapan yang hendak di oprasikan sejauh pengujian, Karenanya PT Testindo bagaikan industri yang begerak dalam bidang pengujian dapat jadi pemecahan buat pengujiaan loading test, sehingga hasil yang nanti dapat jadi pertimbangan buat pengelolah bangunan buat menetapkan kelayakan pada jembatan.


Senin, 20 April 2020

Proses dalam PDA Test



Pile Driving Analyzer ataupun biasa kita kenal dengan istilah PDA Test tercantum salah satu tipe pengujian pondasi dengan membagikan impact/ tumbukan kepada pondasi dengan Hammer dimana pondasi tersebut telah di pasang sensor Transducer( Velocity) serta Accelerometer( Force)

Penerapan PDA Test Mengacu pada ASTM- D4945( Standard Test Method for High- Strain Dynamic Testing of Deep Foundations):

Pengujian PDA test sendiri bisa di jalani pada Tiang Pancang Beton( Cast in place serta Precast Pile), Tiang pancang kayu, Tiang pancang Struktur baja. Jumlah pondasi tiang yang diuji dengan PDA Test pada biasanya sebanyak 1% dari jumlah titik pondasi tiangdalam satu proyek Berat/ massa hammer sempurna buat pengujian PDA Test adalah1%- 2% dari kapasitas energi dukung pondasi tiang yang disyaratkan buat dicapai. Analisa informasi PDA dicoba dengan prosedur Case Method, yang meliputi pengukuran informasi kecepatan( velocity) serta style( force) sepanjang penerapan pengujian( re- strike) serta perhitungan variabel dinamik secara real time buat memperoleh cerminan tentang energi dukung pondasi tiang tunggal.

Tujuan PDA Test

Tujuan PDA Test merupakan:
Menegetahui nilai energi dukung pondasi tiang tunggal
integritas ataupun keutuhan tiang serta joint( sambungan pada tiang pancang)
efisiensi dari transfer tenaga hammer ke tiang pancang
dsb

  • Pile Driving Analyzer/ PDA Test
  • Perlengkapan/ Instrument PDA Test
  • Pc PDA
  • Sensor Transducer( 4unit)
  • Sensor Accelerometer( 4unit)
  • Kabel Extension Sensor( 2unit)
  • Main Cable( 2unit)
  • Wireless Connector
  • Pelindung Sensor( 4 unit)


Perlengkapan pendukung( Bor, Grinda( mata grinda penghalus, potong beton serta potong baja), Baut serta mur( 1/ 4x200mm), Dyna set( 1/ 4x8mmx25mm), Palu, Kabel Power, Genset, Mal sensor beton, Mal sensor baja, Mata bor beton( 8mm) kepala Bor Baja, mata bor besi 3mm serta 5mm, Hand tab, mata tab( 1/ 4x20mm)
Pemasangan Sensor
Yang dicermati pada waktu pemasangan instrumen strain transducer serta accelerometer( minimun tiap- tiap 2 buah) merupakan posisi pemasangan wajib sedemikian rupa sehingga pengaruh lentur( kelentingan) tiang bisa diminimalkan. Sensor di pasang dengan hitungan 1, 5 X Diameter dari kepala Tiang, ataupun di sesuaikan dengan keadaan tiang di lapangan. Buat Tiang Dengan diameter< 1000mm memakai 2 Accelerometer serta 2 Transducer serta 1 Main Cable, sebaliknya buat tiang1000mm memakai 4 Accelerometer serta 4Transducer serta 2 Main CableInformasi Riwayat Tiang( Pilling Record)
Saat sebelum penerapan pengujian, informasi berikut ini wajib diberikan kepada penguji PDA, serta jadi tanggung jawab Kontraktor yang melakukan pemancangan buat membagikan informasi yang benar:
no tiang yang hendak di uji bertepatan pada pemancangan( buat Tiang pancang)Bertepatan pada Pengecoran( Buat Tiang Bor Pile, wash Boring) wujud serta ukuran penampang tiang panjang total tiang panjang tertanam pondasi tiang informasi sambungan tiang( Joint Buat pengelasan sambungan tiang pancang) informasi hammer yang digunakan buat melakukan pengujian PDA( Diesel Hammer, Juntan, Drop hammer dll)
Spesifikasi Tiang yang mau uji PDA Test Buat melaksanakan uji PDA test tiang wajib memeiliki spesifikasi diantara nya:
             Umur beton minimun 21 Hari sehabis pengecoran
             Umur tiang 5 hari sehabis pemancangan
             Kepala tiang wajib rata serta tidak terdapat besi tulangan yang terlihat
             Harus di jalani penggalian bila tiang tertanam( penggalian di sesuaikan dengan keadaan aktual di lapangan)

Prosedur pekerjaan PDA Test( Persiapan Pemasangan Sensor)
Melaksanakan survey tiang yang hendak di uji Memastikan Posisi pemasangan sensor idealnya 1. 5x diameter dari kepala tiang ataupun di sesuaikan dengan keadaan tiang di lapangan, bila memakai 2 Strain Transducer serta 2 Accelerometer hingga wajib di siapakan 2 posisi pemasangan sensor yang silih berhadapan serta, bila memakai 4 Strain Transducer serta 4 Accelerometer hingga wajib di siapakan 4 posisi pemasangan sensor yang silih berhadapan Meratakan tempat buat memasang sensor dengan menggunakan perlengkapan grinda tangan dengan luas 10cm X 10cm ( tiang Cast In Place), jumlah meratakan tempat di sesuaikan dengan pemakaian sensor Membuat Mal( ciri) pada bagian tiang yang hendak di lubangi dengan mal yang sudah di sesuaikan lubang nya dengan lubang pada sensor Melubangi tiang dengan perlengkapan bor tangan buat membuat dudukan sensor, Lubang di sesuaikan dengan sensor yang di gunakan, jumlah lubang di sesuaikan dengan pemakaian sensor bila memakai 2 Strain Transducer serta 2 Accelerometer hingga wajib di siapakan 6 lubang serta, bila memakai 4 Strain Transducer serta 4 Accelerometer hingga wajib di siapakan 12 Lubang
Sehabis lubang berakhir di buat, langkah berikutnya merupakan memasukkan dyna set dengan dimensi¼” x8mmx25mm, krmudian masukkan paku dyna set ke dalam lubang dyna set serta bagikan pukulan supaya bagian dynaset mengikat pada struktur beton Tempelkan sensor Transducer serta Accelrometer cocok dengan posisi lubang setelah itu masukkan baut yang telah terpasang dengan mur( baut dimensi¼” x200mm) ke tubuh sensor serta lubang dyna set, setelah itu kencangan dengan kunci pas Yakinkan seluruh sensor terpasang dengan benar serta kencang, Karna kekncangan pemasangan sensor sangat mempengaruhi pada informasi yang hendak di monitor Pasang pelindung sensor Sambungkan sensor ke main cable yang sudah terhubung ke pc PDAProsedur pekerjaan PDA Test( Input data) Sehabis sensor terpasang pada tiang, setelah itu Input informasi– informasi tiang ke dalam pc PDA cocok dengan Piling Record tiang tersebut
Informasi yang di input antara lain:
             Struktur tiang: Concrete( beton), Steel( Baja), Timber( Kayu)
             Dimensi tiang: Type tiang( Bored Pile, Spun Pile, Square Pile, Triangle Pile dll), Diameter Tiang, Panjang Tiang Total, Panjang tiang tertanam, Posisi pemasangan sensor
             Menginput Serial Number Sensor sensor yang di pakai buat Transducer dengan simbol F serta Accelerometer dengan simbol A
             F1 serta F2 berpasangan dengan A1 serta A2, buat type Pc PDA PAX
             A1 serta A2 huntuk sensor
Accelerometer dengan type PE( Piezoelectric) buat A3 serta A4 buat Accelerometer dengan type PR( Piezoeresitive) Buat pc PDA terkini dengan type 8G memakai smart sensor, sensor secara otomatis hendak terinput cocok dengan serial number serta nilai kalibrasi terkini nya Kemudiaan input informasi hammer, Dalam pc sendiri terdapat type opsi hammer untyuk tipe diesel hammer semacam Juntan, cobelco, JWDD dll, buat type customhammer wajib menginput nama hammer tipe serta berat hammer( buat Drop hammer maupun Hammer Manual) Sehabis berakhir melaksanakan input informasi tiang serta sensor, pc akanmengkalibrasi ulang serta mengecek kalau sensor sudah terkalibrasi serta informasi siap di monitor.
Prosedur pekerjaan PDA Test( Pengambilan informasi)
Sehabis seluruh siap instruksikan oprator crane buat melaksanakan tumbukkan pada tiang di mulai dengan besar jatuh sangat rendah( 50cm) dsan bertahap hingga besar jatuh maksimal Buat pemakaian Hammer diesel jumlah tumbukkan di cocok kan dengan permintaan energi dukung yang mau di capai, bila sehabis sebagian tumbukkan energi dukung yang di mau sudah tercapai hingga Tumbukkan bisa di hentikkan,Buat Pemakaian drop hammer/ hammer manual besar jatuh di mulai dari 50cm setelah itu 100cm serta hingga tingkatan optimal dari besar jatuh hammer yang bisa di lakukan
Bila pada dikala pengambilan informasi terjalin retak/ kehancuran pada tiang lagi kan energi dukung yang di mau belum tercapai, hingga pengujian wajib di hentikkan, PT Testindo bagaikan industri monitoring serta control system di Indonesia sediakan jasa PDA Test yang didukung dengan tenaga pakar, handal, serta berpengalaman. Bila kamu mau data lebih lanjut ataupun pemesanan terpaut jasa ini silakan mendatangi staff kami melalui no Telepon:( 021) 29563045, Whatsapp: 082114607782/ 082258706420, Email: sales@testindo. com